Kamis, 30 November 2023

Dioda zenner



1. Jurnal[Kembali]





2. Prinsip Kerja[Kembali]

Forward Bias Zenner




Revers Bias Zenner




Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tegangan tembus yang jauh dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n.

Sebuah dioda Zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku tegangan tembus yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan Zener. Sebagai contoh, sebuah dioda Zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya terbatasi, sehingga dioda Zener biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, untuk menstabilisasi tegangan aplikasi-aplikasi arus kecil, untuk melewatkan arus besar diperlukan rangkaian pendukung IC atau beberapa transistor sebagai output.

Tegangan tembusnya dapat dikontrol secara tepat dalam proses doping. Toleransi dalam 0.05% bisa dicapai walaupun toleransi yang paling biasa adalah 5% dan 10%.

Efek ini ditemukan oleh seorang fisikawan AmerikaClarence Melvin Zener.

Mekanisme lainnya yang menghasilkan efek yang sama adalah efek avalanche, seperti di dalam dioda avalanche. Kedua tipe dioda ini sebenarnya dibentuk melalui proses yang sama dan kedua efek sebenarnya terjadi di kedua tipe dioda ini. Dalam dioda silikon, sampai dengan 5.6 Volt, efek Zener adalah efek utama dan efek ini menunjukan koefisiensi temperatur yang negatif. Di atas 5.6 Volt, efek avalanche menjadi efek utama dan juga menunjukan sifat koefisien temperatur positif.

3. Video Percobaan[Kembali]




4. Analisa[Kembali]

Analisa prinsip kerja dari diode zener berdasarkan percobaan
Jawab :

setelah dilakukan praktikum dan dilihat hasil dari data yang trelah di ambil maka dapat di ambil kesimpulan bahwa dioda zenner memiliki caera kerja yang sama dengan dioda biasa namun pada kondisi reverse bias arus tetap mengalir itu semua sesuai dengan prinsip kerja nya yaitu Sebuah dioda Zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku tegangan tembus yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan Zener. Sebagai contoh, sebuah dioda Zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya terbatasi, sehingga dioda Zener biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, untuk menstabilisasi tegangan aplikasi-aplikasi arus kecil, untuk melewatkan arus besar diperlukan rangkaian pendukung IC atau beberapa transistor sebagai output.

Tegangan tembusnya dapat dikontrol secara tepat dalam proses doping. Toleransi dalam 0.05% bisa dicapai walaupun toleransi yang paling biasa adalah 5% dan 10%. maka di dapat lah bahwa praktiukum berhasil karena sesuai dengan teori sebelum nya.

5. Video Penjelasan[Kembali]






6. Download File[Kembali]

File rangkaian forward bias zener [ klik disini ]

File rangkaian reverse bias zener [ klik disini ]

Video percobaan  [ klik disini ]

Video penjelasan [ klik disini ]

Datasheet dioda [ klik disini ]

Datasheet resistor [ klik disini ]

Datasheet dioda zener [ klik disini ]


Reverse Bias



1. Jurnal[Kembali]




2. Prinsip Kerja[Kembali]


Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Pemberian tegangan negatif akan membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda (n-type) yang diberi tegangan positif, dan ion-ion positif tertarik ke sisi anoda (p-type) yang diberi tegangan negatif. Pergerakan ion-ion tersebut searah dengan medan listrik statis yang menghalangi pergerakan elektron, sehingga penghalang tersebut akan semakin tebal oleh ion-ion. Akibatnya, listrik tidak dapat mengalir melalui dioda dan rangkaian diibaratkan menjadi rangkaian terbuka.

3. Video Percobaan[Kembali]





4. Analisa[Kembali]

Analisa pengaruh tegangan input terhadap tegangan dan arus pada rangkaian reverse bias

setelah melakukan praktikum kita dapat meilihat bahwa, semakin tinggi tegangan masukan maka tegangan pada dioda juga menghampiri jumlah tegangan masukan secara teori tegangan pada dioda akan memiliki jumlah tegangan yang sama namun pada percobaan disini kita dapat meilhat ada sedikit perbedaan nilai tegangan. Sedangkan untuk hasil pengukuran arus pada diode rangkaian reverse bias nilainya akan bernilai nol berapapun tegangan inputnya. Karena pada sebulm nya sudah dijelaskan pada teori yaitu  muatan positif dan muatan negative pada daerah P dioda akan ditarik oleh  sumber. Sehingga depletion layer pada diode akan melebar sehingga tidak ada arus yang mengalir sama sekali menuju grounding dan hal tersebut sesuai dengan prinsip kerja nya yang telah dijelaskan di atas.


5. Video Penjelasan[Kembali]






6. Download File[Kembali]

File rangkaian reverse bias dioda [ klik disini ]

Video percobaan [ klik disini ]

Video penjelasan [ klik disini ]

Datasheet dioda [ klik disini ]

Datasheet resistor [ klik disini ]

Cliper



1. Jurnal[Kembali]



gambar keluaran sinyal gelombang




2. Prinsip Kerja[Kembali]

1. Clipper positif
Clipper positif adalah rangkaian yang membuang bagian positif dari sinyal.



Cara kerja rangkaiannya yaitu selama setengah siklus positif tegangan input, dioda
konduksi. Dioda terhubung singkat dan tegangan pada beban RL saat siklus positif
ini sama dengan nol. Selama setengah siklus negatif, dioda terbias reverse dan
terbuka. Dengan harga RL yang jauh lebih besar dari R dihasilkan tegangan output
dengan harga mendekati -Vp. Maka pada clipper positif ini sinyal di atas level 0
volt akan dipotong.

2. Clipper Negatif
Clipper negatif adalah rangkaian yang membuang bagian negatif dari sinyal.



Cara kerjanya adalah kebalikan dari clipper positif yaitu dioda konduksi saat
setengah siklus negatif , output pada beban RL nol. Dan dioda reverse saat
setengah siklus positif, dengan harga RL jauh lebih besar dari R dihasilkan output
mendekati harga Vp.

3. Video Percobaan[Kembali]




4. Analisa[Kembali]

Analisa prinsip kerja dari clipper berdasarkan percobaan ?

Jawab : 

Untuk prinsip kerja umum dari berbagai jenis clipper adalah mengandalkan karakteristik penghantaran dioda atau transistor untuk memotong sinyal namun pada percobaan. Ketika tegangan sinyal melebihi ambang yang ditentukan, komponen ini akan menghantarkan dan memungkinkan sinyal untuk melewati. Sebaliknya, ketika tegangan sinyal berada di bawah ambang, komponen ini tidak menghantarkan dan sinyal akan dipotong.

Analisa gelombang hasil dari rangkaian clipper ?

Jawab :

setalah melakukan praktikum diperoleh bentuk gelombang output yang bagian negatif gelombang inputnya terpotong. pada osiloskop dapat dilihat bahwa di sini gelombang pada bagian negatif terpotong dan tersisa bagian positif dari gambar gelombang hal tersebut disebabkan karena pada rangkaian nya dioda berada posisi reverse bias dan itu sesuai dengan teori yang telah dijelaskan pada prinsip kerja sebelum nya yaitu kebalikan dari clipper positif yaitu dioda konduksi saat
setengah siklus negatif , output pada beban RL nol. Dan dioda reverse saat
setengah siklus positif, dengan harga RL jauh lebih besar dari R dihasilkan output
mendekati harga Vp. maka dari percobaan di dapat di simpulkan bahwa perccobaan sesuai dengan teorinya.


5. Video Penjelasan[Kembali]



6. Download File[Kembali]

File rangkaian clipper positif [ klik disini ]

File rangkaian clipper negatif [ klik disini ]

Video percobaan clipper positif [ klik disini ]

Video penjelasan [ klik disini ]

Datasheet dioda [ klik disini ]

Datasheet resistor [ klik disini ]


Forward Bias



1. Jurnal[Kembali]





2. Prinsip Kerja[Kembali]



  Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif. Hilangnya penghalang-penghalang tersebut akan memungkinkan pergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik dapat mengalir seperti pada rangkaian tertutup.

3. Video Percobaan[Kembali]


4. Analisa[Kembali]

Analisa pengaruh tegangan input terhadap tegangan dan arus pada rangkaian forward bias

Setelah dilakukan nya percobaan mengenai rangkaian forward bias saat praktikum di dapat lah hasil yaitu, semakin tinggi tegangan masukan maka semakin besar arus yang mengalir melalui dioda dalam rangkaian forward bias. Begitu juga dengan tegangan pada rangkaian forward bias. Jadi dapat di simpulkan bahwa tegangan yang masuk berbanding lurus dengan tegangan dan arus pada rangkaian dioda forward bias dan itu sesuai dengan teori.

5. Video Penjelasan[Kembali]




6. Download File[Kembali]

File rangkaian forward bias dioda  [ klik disini ]

Video percobaan  [ klik disini ]

Video penjelasan [ klik disini ]

Datasheet dioda [ klik disini ]

Datasheet resistor [ klik disini ]

Kamis, 16 November 2023

Voltage Divider Bias



1. Jurnal[Kembali]



2. Prinsip Kerja[Kembali]





Prinsip Kerja :
Ketika Transistor aktif, maka tegangan VCC akan mengalirkan arus ke 2 cabang. Pertama arus mengalir ke RB, setelah ke RB arus dibagi menjadi dua yaitu ke RB2 dan salah satunya masuk ke kaki base, arus yang masuk ke kaki base masuk menuju transistor dan menuju ke kaki emiter dari kaki emiter masuk ke RE dan menuju grounding, dan salah satu lagi masuk ke RB2 dari RB 2 arus langsung menuju grounding . dan untuk arus dari Vcc juga mengalir pada RC dari RC arus masuk menuju kaki collector dari kaki collector arus masuk meuju gtransistor dan ke kaki emmiter dari kaki emmiter masuk menuju RE dan langsung ke grounding.


3. Video Percobaan[Kembali]




4. Analisa[Kembali]

1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian voltage divider bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan

Jawaban : 

Ketika transistor aktif maka tegangan Input Vcc sebesar 12 V akan mengalirkan arus yang akan mengalir kedua arah, pertama arus  menuju RB1(10k ohm) lalu menghasilkan Vrb1 yang terukur oleh multimeter, setelah dari RB arus memiliki 2 cabang. cabang 1 arus mengalir menuju kaki base (Ib bisa dihitung dengan multimeter) dan mengalir menuju transistor, dari transistor arus mengalir ke kaki emitter setelah dari kaki emiter arus dialiri ke RE (1K ohm) dimana menghasilkan Vrb dan Ie,lalu arus langsung ke ground. Cabang 2 arus mengalir ke RB2(0.5k ohm) sehingga menghasilkan Vrb2  dan langsung ke ground. Kedua arus mengalir ke RC (1k ohm) dan akan menghasilkan Ic dan Vrc (bisa diukur dengan multimeter bagian arus) arus tersebut nantinya akan mengalir di kaki kolektor lalu menuju ke kaki emitter dan ke RE (1K ohm) dimana menghasilkan Vre dan Ie. Kemudian arus yang melalui kaki emitter akan dialirkan menuju ground . 

Arus yang mengalir melalui Kaki Base ke Kaki aemitter akan menghasilkan tegangan VBE yang dapat diukur menggunakan Voltmeter, Arus yang mengalir dari Kaki kolektor ke kaki emitter dan akan mengahsilkan tegangan VCE yang dapat diukur dengan Voltmeter.

2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan voltage divider bias (dalam bentuk grafik)



  

3. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point)

Nilai yang mempengaruhi perubahan titik kerja pada rangakain voltage divider bias adalah nilai IB dan IC. Apabila arus base (IB) bertambah, maka arus collector (IC) juga bertambah, sedangkan tegangan collector-emitter (VCE) berkurang. Sebaliknya apabila arus base (IB) berkurang, maka arus collector (IC) juga berkurang, sedangkan tegangan collector- emitter (VCE) bertambah. Sehingga perubahan pada (VBB) akan mengakibatkan perubahan titik kerja transistor di sepanjang garis lurus, yang disebut dengan garis beban dc. 

 

5. Video Penjelasan[Kembali]






6. Download File[Kembali]

















Rabu, 15 November 2023

Self Bias



1. Jurnal[Kembali]



2. Prinsip Kerja[Kembali]






Prinsip Kerja :
Ketika Transistor aktif, maka tegangan VCC akan mengalirkan arus ke 2 cabang. Pertama arus mengalir ke RB, setelah ke RB dilanjutkan ke kaki base, dari kaki base arus dialirkan ke transistor lalu ke kaki emitter, dari kaki emitter arus dialiri ke RE dan diakhiri di ground. Kedua, arus mengalir ke RC,biasanya setelah dari RC arus dialiri ke output yang terhubung dengan Fixed bias seperti Relay, lalu arus ke kaki colector lalu ke transistor, setelah dari kaki transistor arus dialiri ke kaki emitter lalu ke RE dan terakhir dialiri ke ground.



3. Video Percobaan[Kembali]




4. Analisa[Kembali]

1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian self bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan

Jawaban : 

Ketika transistor aktif maka tegangan Input Vcc sebesar 12 V akan mengalirkan arus yang akan mengalir kedua arah, pertama arus  menuju RB(10k ohm) lalu menghasilkan Ib dan Vrb yang terukur oleh multimeter, setelah itu arus mengalir menuju kaki base dan mengalir menuju transistor, dari transistor arus mengalir ke kaki emitter setelah dari kaki emiter arus dialiri ke RE (1K ohm) dimana menghasilkan Vrb dan Ie,lalu arus langsung ke ground. Kedua arus mengalir ke RC (1k ohm) dan akan menghasilkan Ic dan Vrc (bisa diukur dengan multimeter bagian arus) arus tersebut nantinya akan mengalir di kaki kolektor lalu menuju ke kaki emitter dan ke RE (1K ohm) dimana menghasilkan Vre dan Ie dimana Ie adalah penjumlahan Ib dan Ic  . Kemudian arus yang melalui kaki emitter akan dialirkan menuju ground . 

Arus yang mengalir melalui Kaki Base ke Kaki emitter akan menghasilkan tegangan VBE yang dapat diukur menggunakan Voltmeter, Arus yang mengalir dari Kaki kolektor ke kaki emitter dan akan mengahsilkan tegangan VCE yang dapat diukur dengan Voltmeter.

2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan self  bias (dalam bentuk grafik)


 


 

 

3. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point)

Jawaban : 

Nilai yang mempengaruhi perubahan titik kerja pada rangkaian self bias adalah nilai pada resistor basis (RB), Resistor colector (RC) dan juga Vcc. Nilai nilai diatas nantinya akan menentukan niali IB dan IC yang mana dengan  pendekatan bahwa IE ≈ IC, maka diperoleh harga arus IC pada titik kerja transistor yang sering disebut dengan ICQ sebagai berikut :






5. Video Penjelasan[Kembali]




6. Download File[Kembali]






Rabu, 01 November 2023

Test Modul




MODUL 4

FILTER

1. Tujuan[Kembali]

1.         Mengetahui prinsip kerja LPF (Low Pass Filter)

2.         Mengetahui prinsip kerja HPF (High Pass Filter)

2. Dasar Teori[Kembali]

      Rangkaian filter adalah suatu rangkaian listrik yang berfumgsi untuk melewatkan sinyal listrik dengan rentang frekuensi tertentu. Apabila terdapat sinyal listrik yang tidak sesuai dengan frekuensi yang diinginkan maka sinyal listrik tersebut tidak akan dilewatkan. Rangkaian filter dapat diaplikasikan secara luas, baik untuk menyaring sinyal pada frekuensi rendah, frekuensi tinggi, atau pada frekuensi-frekuensi tertentu.

      Rangkaian filter dapat dikelompokkan menjadi filter pasif dan filter aktif, tergantung dari komponen yang digunakan. Apabila menggunakan komponen aktif, seperti transistor dan dioda maka dinamakan filter aktif. Sementara jika menggunakan komponen pasif seperti induktor, resistor, dan kapasitor maka dinamakan filter pasif.

           Berdasarkan respon frekuensi, rangkaian filter dapat dikelompokkan menjadi:

1.      LPF (Low Pass Filter)

Low pass filter (LPF) merupakan jenis filter yang berfungsi untuk meneruskan sinyal listrik yang frekuensinya berada dibawah frekuensi tertentu, diatas frekuensi tersebut (frekuensi cut off) maka  sinyal akan diredam. Low pass filter memberikan redaman yang sangat kecil pada frekuensi di bawah frekuensi cut-off yang telah ditentukan, sedangkan frekuensi di atas frekuensi cut-off akan mendapatkan redaman yang sangat besar. Lebih sederhananya hanya frekuensi rendah saja yang dapat melewati rangkaian filter ini.

Gambar 4.1 Rangkaian LPF dan Grafik Respon Frekuensi LPF


Frekuensi cut-off (fc) dari Low Pass Filter (LPF) dengan RC dapat dituliskan dalam persamaan matematik sebagai berikut:



Tegangan output (Vout) filter pasif LPF seperti terlihat pada rangkaian diatas dapat diekspresikan dalam persamaan matematis sebagai berikut:



2.      HPF (High Pass Filter)

High pass filter (HPF) berfungsi untuk meneruskan sinyal di atas frekuensi cut off sedangkan yang berada dibawah frekuensi cut off diredam. Jenis filter ini memberikan redaman sangat kecil pada frekuensi di atas frekuensi cut-off yang telah ditentukan, sedangkan frekuensi di bawah frekuensi cut-off akan mendapatkan redaman yang sangat besar. Lebih sederhananya, hanya frekuensi tinggi saja yang dapat melewati rangkaian filter ini.


Gambar 4.2 Rangkaian HPF dan Grafik Respon Frekuensi HPF

Frekuensi cut-off (fc) rangkaian high pass filter adalah:




3. Alat dan Bahan[Kembali]

A. Alat


    a).  Multimeter




    b). Jumper



     c). DC Power Supply



      d) Osiloskop

       (e) Function generator



B. Bahan

  a) Module elektronika analog Operational Amplifier 2



   b) Resistor

   

4. Tugas Pendahuluan

5. Prosedur Percobaan[Kembali]

            4.1 LPF -20dB

1.    Carilah rangkaian LPF -20dB di dalam module RS-A04 Operational Amplifier 2

2.    Hubungkan catu daya modul RS-A04 Opertational Amplifier 2.

3.    Hubungkan function generator ke modul RS-A04 Opertational Amplifier 2.

4.    Hubungkan probe pertama osiloskop ke V1 dan probe kedua pada Vo.

5.    Atur frekuensi sesuai dengan jurnal 100Hz-1kHz.

6.    Perhatikan gambar sinyal pada osiloskop.

7.    Ukur tegangan input dan output menggunakan multimeter.

8.    Catat hasil praktikum ke jurnal yang telah disediakan.

            4.2 LPF -40dB

1.    Carilah rangkaian LPF -40dB di dalam module RS-A04 Operational Amplifier 2

2.    Hubungkan catu daya modul RS-A04 Operational Amplifier 2.

3.    Hubungkan function generator ke modul RS-A04 Operational Amplifier 2.

4.    Hubungkan probe pertama osiloskop ke V1 dan probe kedua pada Vo.

5.    Atur frekuensi sesuai dengan jurnal 200Hz-1kHz.

6.    Perhatikan gambar sinyal pada osiloskop.

7.    Ukur tegangan input dan output menggunakan multimeter.

8.    Catat hasil praktikum ke jurnal yang telah disediakan.

4.3 HPF 20dB

1.    Carilah rangkaian HPF 20dB di dalam module RS-A04 Operational Amplifier 2

2.    Hubungkan catu daya modul RS-A04 Operational Amplifier 2.

3.    Hubungkan function generator ke modul RS-A04 Operational Amplifier 2.

4.    Hubungkan probe pertama osiloskop ke V1 dan probe kedua pada Vo.

5.    Atur frekuensi sesuai dengan jurnal 200Hz-1kHz.

6.    Perhatikan gambar sinyal pada osiloskop.

7.    Ukur tegangan input dan output menggunakan multimeter.

8.    Catat hasil praktikum ke jurnal yang telah disediakan.

4.4 HPF 40dB

1.    Carilah rangkaian HPF 40dB di dalam module RS-A04 Operational Amplifier 2

2.    Hubungkan catu daya modul RS-A04 Operational Amplifier 2.

3.    Hubungkan function generator ke modul RS-A04 Operational Amplifier 2.

4.    Hubungkan probe pertama osiloskop ke V1 dan probe kedua pada Vo.

5.    Atur frekuensi sesuai dengan jurnal 100Hz-1kHz.

6.    Perhatikan gambar sinyal pada osiloskop.

7.    Ukur tegangan input dan output menggunakan multimeter.

8.    Catat hasil praktikum ke jurnal yang telah disediakan.