Kamis, 20 Maret 2025

M1 - Laporan Akhir 2

M1 - Laporan Akhir 2



1. Prosedur[Kembali]

Prosedur

1. buka website wokwi

2. pilih bagian mikropyth

3. buat file yang akan di simpan nanti nya

4. rangkai rangkaian pada wokwi sesuai dengan arahan yang ada 

5. perbaiki program yang ada pada modul agar sesuai dengan perintah kondisi

6. masukan program ke wokwi

7. run dan simulasikan

8. lihat hasil keluaran nya dari rangkaian


2. Hardware dan Diagram Blok[Kembali]

1. Pico Pi

    Sebagai Mikrokontroler utama



2. Push button

    Sebagai inputan



3. Buzzer

    Sebagai Output/ keluaran




3. Rangkaian Simulasi Dan Prinsip Kerja[Kembali]



Prinsip Kerja :

    Prinsip kerja rangkaian ini adalah mendeteksi tekanan pada dua push button dan mengaktifkan buzzer berdasarkan kondisi tertentu. Push button 1 dan push button 2 dihubungkan ke mikrokontroler dengan konfigurasi pull-up, sehingga dalam keadaan normal (tidak ditekan) tombol akan bernilai HIGH (1). Ketika salah satu tombol ditekan, nilainya berubah menjadi LOW (0), sementara tombol lainnya tetap HIGH (1). Mikrokontroler akan membaca kondisi ini dan menyalakan buzzer selama 100 milidetik sebagai respons. Jika kedua tombol ditekan bersamaan atau tidak ada tombol yang ditekan, buzzer tidak akan menyala. Program ini bekerja secara terus-menerus dalam loop utama, sehingga dapat segera merespons perubahan tekanan tombol dengan akurat. Untuk mencegah kesalahan pembacaan akibat bouncing tombol, digunakan delay debounce selama 10 milidetik.


4. Flowchart dan Listing[Kembali]




Listing Program 

from machine import Pin
import utime

# Konfigurasi pin
BUZZER = Pin(12, Pin.OUT)
Button1 = Pin(10, Pin.IN, Pin.PULL_UP)
Button2 = Pin(7, Pin.IN, Pin.PULL_UP)

def buzz(duration):
    BUZZER.value(1)  # Nyalakan buzzer
    utime.sleep_ms(duration)
    BUZZER.value(0)  # Matikan buzzer

while True:
    Button1State = Button1.value()
    Button2State = Button2.value()
   
    if (Button1State == 0 and Button2State == 1) or (Button1State == 1 and Button2State == 0):  # Salah satu tombol ditekan
        print("Salah satu tombol ditekan, buzzer aktif")
        buzz(100)
   
    utime.sleep_ms(10)  # Debounce sederhana


5. Video Demo[Kembali]




6. Analisa[Kembali]






7. Download File[Kembali]


Download Rangkaian Klik Disini

Download Vidio Demo Klik Disini

Download Datasheet Push Button Klik Disini

Download Datasheet Buzzer Klik Disini

Download Datasheet Raspberry Pi Pico Klik Disini

Download Listing Program Klik Disini

M1 - Laporan Akhir 1

M1 - Laporan Akhir 1



1. Prosedur[Kembali]

Prosedur Percobaan 2 Kondisi 3

1. Buka software proteus

2. Cari Komponen yang akan digunakan sesuai dengan modul

3. Hubungka komponen sesuai dengan arahan yang ada pada modul dan untuk pin yang di pakai sesuaikan juga


4. Konfigurasi STM32 di STM32CubeIDE dan perbaiki code yang ada pada modul agar bisa  digunakan sesuai dengan kondisi yang di minta


5. build program yang telah di perbaiki tadi di software stm32cube

6. masukan file yang telah di ubah tadi pada stm32 yang telah di rangkai pada proteus

7. simulasikan dan lihat apa yang terjadi pada program

2. Hardware dan Diagram Blok[Kembali]

1.STM32F103C8

    sebagai mikrokontroler utama


2.Sensor Infrared
    
    sebagai pendeteksi objek atau benda    


3.Touch Sensor

    sebagai pendeteksi sentuhan


4.LED RGB

    sebagai ouput atau keluaran nanti nya


5.Resistor

    sebagai pengaman led agar tidak rusak karena arus lebih





3. Rangkaian Simulasi Dan Prinsip Kerja[Kembali]


Prinsip Kerja

    Ketika sistem mulai bekerja, STM32F103C8 akan pertama-tama membaca status sensor Infrared (PB10), yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan gerakan di sekitar sensor. Jika sensor Infrared mendeteksi adanya gerakan, maka STM32 tidak akan melanjutkan proses ke tahap berikutnya, dan LED RGB tetap dalam kondisi mati. Namun, jika sensor Infrared tidak mendeteksi gerakan, STM32 akan melanjutkan untuk membaca status sensor Touch (PB7). Pada tahap ini, jika sensor Touch tidak disentuh, maka LED RGB tetap mati karena sistem belum mendapatkan sinyal input yang sesuai untuk menyalakan LED. Sebaliknya, jika sensor Touch disentuh, STM32 akan mengaktifkan LED RGB dengan warna Cyan. Warna Cyan dihasilkan dengan cara menyalakan pin output hijau (PA7) dan biru (PB0), sementara pin merah (PA6) dibiarkan mati. Sistem akan terus memantau perubahan pada sensor Infrared dan sensor Touch, sehingga ketika terjadi perubahan kondisi, STM32 akan segera memperbarui status LED sesuai dengan logika yang telah ditentukan.


4. Flowchart dan Listing[Kembali]




Listing Program

#include "main.h"


void SystemClock_Config(void);

static void MX_GPIO_Init(void);


int main(void)

{

    HAL_Init();

    SystemClock_Config();

    MX_GPIO_Init();

    

    while (1)

    {

        uint8_t ir_status = HAL_GPIO_ReadPin(GPIOB, GPIO_PIN_10); // Membaca IR sensor (PB10)

        uint8_t touch_status = HAL_GPIO_ReadPin(GPIOB, GPIO_PIN_7); // Membaca Touch Sensor (PB7)

        

        // Kondisi: IR tidak mendeteksi gerakan dan Touch mendeteksi sentuhan

        if (ir_status == GPIO_PIN_RESET && touch_status == GPIO_PIN_SET) {

            HAL_GPIO_WritePin(GPIOB, GPIO_PIN_0, GPIO_PIN_SET);  // Nyalakan LED Biru (PB0)

            HAL_GPIO_WritePin(GPIOA, GPIO_PIN_7, GPIO_PIN_SET); // Nyalakan LED Hijau (PA7)

            HAL_GPIO_WritePin(GPIOA, GPIO_PIN_6, GPIO_PIN_RESET); // Matikan LED Merah (PA6)

        } 

        else {

            // Matikan semua LED jika kondisi tidak terpenuhi

            HAL_GPIO_WritePin(GPIOB, GPIO_PIN_0, GPIO_PIN_RESET);

            HAL_GPIO_WritePin(GPIOA, GPIO_PIN_7, GPIO_PIN_RESET);

            HAL_GPIO_WritePin(GPIOA, GPIO_PIN_6, GPIO_PIN_RESET);

        }

        

        HAL_Delay(10); // Delay kecil untuk stabilisasi pembacaan sensor

    }

}


void SystemClock_Config(void)

{

    RCC_OscInitTypeDef RCC_OscInitStruct = {0};

    RCC_ClkInitTypeDef RCC_ClkInitStruct = {0};

    

    RCC_OscInitStruct.OscillatorType = RCC_OSCILLATORTYPE_HSI;

    RCC_OscInitStruct.HSIState = RCC_HSI_ON;

    RCC_OscInitStruct.HSICalibrationValue = RCC_HSICALIBRATION_DEFAULT;

    RCC_OscInitStruct.PLL.PLLState = RCC_PLL_NONE;

    if (HAL_RCC_OscConfig(&RCC_OscInitStruct) != HAL_OK) {

        Error_Handler();

    }

    

    RCC_ClkInitStruct.ClockType = RCC_CLOCKTYPE_HCLK|RCC_CLOCKTYPE_SYSCLK|

                                  RCC_CLOCKTYPE_PCLK1|RCC_CLOCKTYPE_PCLK2;

    RCC_ClkInitStruct.SYSCLKSource = RCC_SYSCLKSOURCE_HSI;

    RCC_ClkInitStruct.AHBCLKDivider = RCC_SYSCLK_DIV1;

    RCC_ClkInitStruct.APB1CLKDivider = RCC_HCLK_DIV1;

    RCC_ClkInitStruct.APB2CLKDivider = RCC_HCLK_DIV1;

    

    if (HAL_RCC_ClockConfig(&RCC_ClkInitStruct, FLASH_LATENCY_0) != HAL_OK) {

        Error_Handler();

    }

}


static void MX_GPIO_Init(void)

{

    GPIO_InitTypeDef GPIO_InitStruct = {0};


    __HAL_RCC_GPIOD_CLK_ENABLE();

    __HAL_RCC_GPIOA_CLK_ENABLE();

    __HAL_RCC_GPIOB_CLK_ENABLE();

    

    /* Konfigurasi GPIO untuk LED */

    HAL_GPIO_WritePin(GPIOA, GPIO_PIN_6|GPIO_PIN_7, GPIO_PIN_RESET);

    HAL_GPIO_WritePin(GPIOB, GPIO_PIN_0, GPIO_PIN_RESET);

    

    GPIO_InitStruct.Pin = GPIO_PIN_6|GPIO_PIN_7;

    GPIO_InitStruct.Mode = GPIO_MODE_OUTPUT_PP;

    GPIO_InitStruct.Pull = GPIO_NOPULL;

    GPIO_InitStruct.Speed = GPIO_SPEED_FREQ_LOW;

    HAL_GPIO_Init(GPIOA, &GPIO_InitStruct);

    

    GPIO_InitStruct.Pin = GPIO_PIN_0;

    GPIO_InitStruct.Mode = GPIO_MODE_OUTPUT_PP;

    GPIO_InitStruct.Pull = GPIO_NOPULL;

    GPIO_InitStruct.Speed = GPIO_SPEED_FREQ_LOW;

    HAL_GPIO_Init(GPIOB, &GPIO_InitStruct);

    

    /* Konfigurasi GPIO untuk sensor */

    GPIO_InitStruct.Pin = GPIO_PIN_10|GPIO_PIN_7;

    GPIO_InitStruct.Mode = GPIO_MODE_INPUT;

    GPIO_InitStruct.Pull = GPIO_NOPULL;

    HAL_GPIO_Init(GPIOB, &GPIO_InitStruct);

}


void Error_Handler(void)

{

    __disable_irq();

    while (1) {}

}



5. Video Demo[Kembali]




6. Analisa[Kembali]





7. Download File[Kembali]

Download Rangkaian Klik Disini

Download Vidio Demo Klik Disini

Download Datasheet Mikrokontroler STM32F103C8 Klik Disini

Download Datasheet Push Button Klik Disini

Download Datasheet Buzzer Klik Disini

Download Vidio Simulasi Klik Disini


Jumat, 14 Maret 2025

Modul 1 Mikro




MODUL 1

General Input dan Output

1. Pendahuluan[Kembali]

a) Asistensi dilakukan 1x
b) Praktikum dilakukan 1x

2. Tujuan[Kembali]

a) Memahami cara penggunaan input dan output digital pada mikrokontroler

b) Menggunakan komponen input dan output sederhana dengan Raspberry Pi Pico

c) Menggunakan komponen Input dan Output sederhana dengan STM32F103C8

3. Alat dan Bahan[Kembali]

a) Raspberry Pi Pico


b) STM32F103C8


c) LED



d) Push Button


e) LED RGB



f) Touch Sensor




g) PIR Sensor


h) Sensor Infrared


i) Buzzer



j) Breadboard



k) Resistor





4. Dasar Teori[Kembali]

1.4.1 General Input Output

    Input adalah semua data dan perintah yang dimasukkan ke dalam memori untuk diproses lebih lanjut oleh mikroprosesor. Sebuah perangkat input adalah komponen piranti keras yang memungkinkan user atau pengguna memasukkan data ke dalam mikroprosesor. Output adalah data hasil yang telah diproses. Perangkat output adalah semua komponen piranti keras yang menyampaikan informasi kepada orang-orang yang menggunakannya. Pada STM32 dan Raspberry Pi Pico pin input/output terdiri dari digital dan analog yang jumlah pin-nya tergantung jenis mikrokontroller yang digunakan. Input digital digunakan untuk mendeteksi perubahan logika biner pada pin tertentu. Adanya input digital memungkinkan mikrokontroler untuk dapat menerjemahkan 0V menjadi logika LOW dan 5V menjadi logika HIGH. Membaca sinyal digital pada mikrokontroller dapat menggunakan sintaks digitalRead(pin); Output digital terdiri dari dua buah logika, yaitu kondisi logika HIGH dan kondisi logika LOW. Untuk menghasilkan output kita dapat menggunakan sintaks digitalWrite(pin,nilai); yang sebelumnya pin sudah diset ke mode OUTPUT, lalu parameter kedua adalah set nilai HIGH atau LOW. Apabila pin diset dengan nilai HIGH, maka voltase pin tersebut akan diset ke 5V atau 3.3V dan bila pin diset ke LOW, maka voltase pin tersebut akan diset ke 0V.

1.4.2 Raspberry Pi Pico

    Raspberry Pi Pico adalah papan rangkaian elektronik yang di dalamnya terdapat komponen utama chip mikrokontroler RP2040, yang dirancang dan diproduksi oleh Raspberry Pi Foundatio. Tidak seperti komputer mini raspberry Pi lainnya yang menjalankan sistem operasi seperti Linux, Pico dirancang untuk tugas-tugas yang lebih sederhana dan langsung (embedded system), seperti membaca sensor, mengontrol perangkat, atau melakukan pengolahan data pada tingkat hardware. Adapun spesifikasi dari Raspberry Pi Pico adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Raspberry Pi Pico



Microcontroller                                           RP2040

Operating Voltage                                      3.3 V

Input Voltage (recommended)                   5 V via USB

Input Voltage (limit)                                  1.8–5.5 V

Digital I/O Pins                                          26 GPIO pins

PWM Digital I/O Pins                               16

Analog Input Pins                                        3

DC Current per I/O Pin                              16 mA

DC Current for 3.3V Pin                            300 mA

Flash Memory                                            2 MB on-board QSPI Flash

SRAM                                                        264 KB

Clock Speed                                               Hingga 133 MHz



1.4.3 STM32103C8

    STM32F103C8 adalah mikrokontroler berbasis ARM Cortex-M3 yang dikembangkan oleh STMicroelectronics. Mikrokontroler ini sering digunakan dalam pengembangan sistem tertanam karena kinerjanya yang baik, konsumsi daya yang rendah, dan kompatibilitas dengan berbagai protokol komunikasi. Pada praktikum ini, kita menggunakan STM32F103C8 yang dapat diprogram menggunakan berbagai metode, termasuk komunikasi serial (USART), SWD (Serial Wire Debug), atau JTAG untuk berhubungan dengan komputer maupun perangkat lain. Adapun spesifikasi dari STM32F4 yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:


      Gambar 2. STM32F103C8

 

Microcontroller                                           ARM Cortex-M3

Operating Voltage                                      3.3 V

Input Voltage (recommended)                   5 V

Input Voltage (limit)                                  2 – 3.6 V

Digital I/O Pins                                          32

PWM Digital I/O Pins                                15

Analog Input Pins                                       10 (dengan resolusi 12-bit ADC)

DC Current per I/O Pin                              25 mA

DC Current for 3.3V Pin                            150 mA

Flash Memory                                            64 KB

SRAM                                                        20 KB

EEPROM                                                   Emulasi dalam Flash

Clock Speed                                               72 MHz


A. BAGIAN-BAGIAN PENDUKUNG

1) Raspberry Pi Pico 

1. RAM (Random Access Memory) 
Raspberry Pi Pico dilengkapi dengan 264KB SRAM on-chip. Kapasitas RAM yang lebih besar ini memungkinkan Pico menjalankan aplikasi yang lebih kompleks dan menyimpan data lebih banyak. 

2. Memori Flash Eksternal 
Raspberry Pi Pico tidak memiliki ROM tradisional. Sebagai gantinya, ia menggunakan memori flash eksternal. Kapasitas memori flash ini dapat bervariasi, umumnya antara 2MB hingga 16MB, tergantung pada konfigurasi. Memori flash ini digunakan untuk menyimpan firmware dan program pengguna. Penggunaan memori flash eksternal pada Pico memberikan fleksibilitas lebih besar dalam hal kapasitas penyimpanan program. 

3. Crystal Oscillator 
Raspberry Pi Pico menggunakan crystal oscillator untuk menghasilkan sinyal clock yang stabil. Sinyal clock ini penting untuk mengatur kecepatan operasi mikrokontroler dan komponen lainnya. 

4. Regulator Tegangan 
Untuk memastikan pasokan tegangan yang stabil ke mikrokontroler. 

5. Pin GPIO (General Purpose Input/Output): 
Untuk menghubungkan Pico ke berbagai perangkat eksternal seperti sensor, motor, dan LED.


2) STM32 

1. RAM (Random Access Memory) 
STM32F103C8 dilengkapi dengan 20KB SRAM on-chip. Kapasitas RAM ini memungkinkan mikrokontroler menjalankan berbagai aplikasi serta menyimpan data sementara selama eksekusi program. 

2. Memori Flash Internal 
STM32F103C8 memiliki memori flash internal sebesar 64KB atau 128KB, yang digunakan untuk menyimpan firmware dan program pengguna. Memori ini memungkinkan penyimpanan kode program secara permanen tanpa memerlukan media penyimpanan eksternal.

3. Crystal Oscillator 
STM32F103C8 menggunakan crystal oscillator eksternal (biasanya 8MHz) yang bekerja dengan PLL untuk meningkatkan frekuensi clock hingga 72MHz. Sinyal clock yang stabil ini penting untuk mengatur kecepatan operasi mikrokontroler dan komponen lainnya. 

4. Regulator Tegangan 
STM32F103C8 memiliki sistem pengaturan tegangan internal yang memastikan pasokan daya stabil ke mikrokontroler. Tegangan operasi yang didukung berkisar antara 2.0V hingga 3.6V. 

5. Pin GPIO (General Purpose Input/Output) 
STM32F103C8 memiliki hingga 37 pin GPIO yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat eksternal seperti sensor, motor, LED, serta komunikasi dengan antarmuka seperti UART, SPI, dan I²C.

 











M1 - Tugas Pendahuluan 2

M1 - Tugas Pendahuluan 1



1. Prosedur[Kembali]

Prosedur

1. buka website wokwi

2. pilih bagian mikropyth

3. buat file yang akan di simpan nanti nya

4. rangkai rangkaian pada wokwi sesuai dengan arahan yang ada 

5. perbaiki program yang ada pada modul agar sesuai dengan perintah kondisi

6. masukan program ke wokwi

7. run dan simulasikan

8. lihat hasil keluaran nya dari rangkaian


2. Hardware dan Diagram Blok[Kembali]

1. Pico Pi

    Sebagai Mikrokontroler utama



2. Push button

    Sebagai inputan



3. Buzzer

    Sebagai Output/ keluaran




3. Rangkaian Simulasi Dan Prinsip Kerja[Kembali]



Prinsip Kerja :

    Prinsip kerja rangkaian ini adalah mendeteksi tekanan pada dua push button dan mengaktifkan buzzer berdasarkan kondisi tertentu. Push button 1 dan push button 2 dihubungkan ke mikrokontroler dengan konfigurasi pull-up, sehingga dalam keadaan normal (tidak ditekan) tombol akan bernilai HIGH (1). Ketika salah satu tombol ditekan, nilainya berubah menjadi LOW (0), sementara tombol lainnya tetap HIGH (1). Mikrokontroler akan membaca kondisi ini dan menyalakan buzzer selama 100 milidetik sebagai respons. Jika kedua tombol ditekan bersamaan atau tidak ada tombol yang ditekan, buzzer tidak akan menyala. Program ini bekerja secara terus-menerus dalam loop utama, sehingga dapat segera merespons perubahan tekanan tombol dengan akurat. Untuk mencegah kesalahan pembacaan akibat bouncing tombol, digunakan delay debounce selama 10 milidetik.


4. Flowchart dan Listing[Kembali]




Listing Program 

from machine import Pin
import utime

# Konfigurasi pin
BUZZER = Pin(12, Pin.OUT)
Button1 = Pin(10, Pin.IN, Pin.PULL_UP)
Button2 = Pin(7, Pin.IN, Pin.PULL_UP)

def buzz(duration):
    BUZZER.value(1)  # Nyalakan buzzer
    utime.sleep_ms(duration)
    BUZZER.value(0)  # Matikan buzzer

while True:
    Button1State = Button1.value()
    Button2State = Button2.value()
   
    if (Button1State == 0 and Button2State == 1) or (Button1State == 1 and Button2State == 0):  # Salah satu tombol ditekan
        print("Salah satu tombol ditekan, buzzer aktif")
        buzz(100)
   
    utime.sleep_ms(10)  # Debounce sederhana


5. Video Demo[Kembali]


6. Kondisi[Kembali]

TP 1 Percobaan 5 Kondisi 2

Buatlah Rangkaian seperti gambar pada percobaan 5 dengan kondisi tambahkan push button menjadi 2 push button ketika push button 1 ditekan dan push button lainnya tidak ditekan maka buzzer akan aktif


7. Video Simulasi[Kembali]





8. Download File[Kembali]


Download Rangkaian Klik Disini

Download Vidio Simulasi Klik Disini

Download Datasheet Push Button Klik Disini

Download Datasheet Buzzer Klik Disini

Download Datasheet Raspberry Pi Pico Klik Disini

Download Listing Program Klik Disini